Percayadengan sepenuh hati, membenarkan secara lisan, dan menerapkan isi kitab suci dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan merupakan? 23 August 2021 by Kei pengertian beriman kepada kitab suci Dalambab ini kita akan mempelajari apa dan bagaimana kita harus mengimani kitab-kitab Allah swt. 11 A Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Menurut bahasa, iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Kitabini untuk menjelaskan kenyataan-kenyataan (kebenaran), mengajak orang-orang mengesakan Sang Pencipta, mengganti sebagian hukum-hukum cabangan dari Kitab Taurat untuk menyesuaikan tuntutan keadaan, dan memberi kabar gembira akan lahirnya Nabi Penutup. Keempat mengimani kitab Al-Qur'an, yaitu meyakini bahwa Al-Qur'an adalah kitab Allah yang DalilIman Kepada Kitab Allah Swt. Mengutip laman Sumber Belajar Kemendikbud, dalil mengenai iman kepada kitab Allah swt di antaranya: 1. Q.S. An Nisa ayat 136 "Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya." Berimankepada kitab Allah SWT merupakan rukun iman yang ketiga. Mengimani kitab Allah SWT berarti kita harus mempercayai dan mengamalkan segala sesuatu yang terkandung di dalam kitab tersebut. Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah fardhu'ain yaitu kewajiban atau sesuatu yang punya hukum wajib untuk setiap orang Islam. Diantaranya iman kepada Allah Swt., Malaikat, Kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul, hari akhir, serta iman kepada qada dan qadar. Di sini, iman kepada kitab-kitab Allah ada di posisi ketiga. Nah, pada kesempatan kali ini, mengajak kamu sekalian untuk mengingat kembali tentang kitab-kitab Allah atau kitab suci. Sebagaiorang yang beriman kepada kitab Allah berarti kita harus. Preview this quiz on Quizizz. Quiz. IMAN KEPADA KITAB ALLAH. DRAFT. mengimani keberadaan semua kitab suci, tetapi hanya menjalankan isi kitab suci yang diyakininya saja Percaya dengan sepenuh hati, membenarkan secara lisan, dan menerapkan isi kitab suci dalam kehidupan HdIvhV. Rukun iman menjadi salah satu pondasi penting dalam agama Islam. Dalam beragama, keimanan merupakan dasar dari segala perilaku manusia. Mengutip kitab At-Takrifat karya Syekh Al-Jurjani, iman sendiri memiliki pengertian membenarkan dalam hati. Sementara dalam syariat, iman berarti meyakini dengan hati dan mengikrarkan dengan lisan. Pengertian tersebut sejalan dengan yang dijelaskan dalam kitab Al-Fashlu fil Milal karya Ibnu Hazm Al-Andalusi Al-Qurthubi, dalam keimanan keyakinan hati dan pengakuan lisan itu harus berlangsung secara bersamaan. Rukun iman sendiri terdiri dalam enam perkara yang wajib diyakini, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasan tersebut tertuang dalam firman Allah surat An Nisa ayat 136 berikut يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا Artinya "Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada kitab Al Quran yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." Enam rukun iman Berikut ini merupakan enam rukun iman dalam Islam beserta penjelasannya. 1. Iman kepada Allah Rukun iman yang paling pertama dan utama adalah iman kepada Allah, yaitu meyakini dan mempercayai bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, serta meyakini bahwa Allah yang telah menciptakan seluruh alam semesta dan segala kehidupannya 2. Iman kepada malaikat Mengimani malaikat artinya mengimani wujud dan penciptaan-Nya. Meskipun berwujud gaib, seorang muslim harus mempercayai dan mengimani keberadaan malaikat. Ada banyak malaikat yang Allah ciptakan, namun hanya 10 malaikat yang harus ketahui oleh seorang muslim yakni malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Selain itu kita juga diminta untuk mengimani sifat-sifat malaikat yang senantiasa patuh dan tunduk kepada Allah seperti yang dijelaskan dalam surat Al Anbiya ayat 19 berikut وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ Wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man 'indahụ lā yastakbirụna 'an 'ibādatihī wa lā yastaḥsirụn. Artinya "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih." 3. Iman kepada kitab-kitab Allah Rukun iman yang ketiga adalah kepada kitab-kitab Allah. Hal ini berarti bahwa umat Islam wajib meyakini dan mempercayai keberadaan kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT. Selain mengimani Al-Quran sebagai pedoman hidup, Allah juga memerintahkan umat-Nya untuk meyakini kitab sebelum al-Quran seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Penjelasan tersebut tertuang dalam surat Ali Imran ayat 3 berikut ini نَزَّلَ عَلَيۡكَ الۡـكِتٰبَ بِالۡحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَاَنۡزَلَ التَّوۡرٰٮةَ وَالۡاِنۡجِيۡلَۙ‏ Nazzala 'alaikal Kitaaba bilhaqqi musaddiqal limaa baina yadaihi wa anzalat Tawraata wal Injiil. Artinya “Dia menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” 4. Iman kepada Rasul Rukun yang keempat, umat Islam wajib mengimani rasul-rasul Allah. Rasul sendiri adalah seorang yang diutus oleh Allah untuk memberikan kabar kebenaran kepada Manusia. Allah menjelaskan keberadaan rasul dalam surah Ar Ra'd ayat 38 berikut ini وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا رُسُلًا مِّنۡ قَبۡلِكَ وَ جَعَلۡنَا لَهُمۡ اَزۡوَاجًا وَّذُرِّيَّةً ‌ ؕ وَمَا كَانَ لِرَسُوۡلٍ اَنۡ يَّاۡتِىَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ ؕ لِكُلِّ اَجَلٍ كِتَابٌ Wa laqad arsalnaa Rusulam min qablika wa ja'alnaa lahum azwaajanw wa zurriyyah; wa maa kaana lirasuulin ai yaatiya bi aayatin illaa bi iznil laah; likulli ajalin kitaab. Artinya “Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau Muhammad dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti mukjizat melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada Kitab tertentu.” 5. Iman kepada hari akhir kiamat Dalam ajaran islam seorang muslim diwajibkan untuk mengimani adanya hari akhir. Hal tersebut berarti bahwa seorang muslim harus meyakini dan mempercayai bahwa hari itu pasti akan datang, dan hanya Allah SWT yang mengetahui kapan hari akhir itu akan datang. Penjelasan ini termaktub dalam surat Al A'raf ayat 187 يَسۡـَٔـــلُوۡنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرۡسٰٮهَا ‌ؕ قُلۡ اِنَّمَا عِلۡمُهَا عِنۡدَ رَبِّىۡ‌ ۚ لَا يُجَلِّيۡهَا لِوَقۡتِهَاۤ اِلَّا هُوَۘ ‌ؕ ثَقُلَتۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ لَا تَاۡتِيۡكُمۡ اِلَّا بَغۡتَةً ‌ ؕ يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ كَاَنَّكَ حَفِىٌّ عَنۡهَا ؕ قُلۡ اِنَّمَا عِلۡمُهَا عِنۡدَ اللّٰهِ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يَعۡلَمُوۡنَ Yas'aluunaka 'anis Saa'ati aiyaana mursaahaa qul innamaa 'ilmuhaa 'inda Rabbii laa yujallaiihaa liwaqtihaaa illaa Huu; saqulat fis samaawaati wal ard; laa taatiikum illaa baghtah; yas'aluunaka ka annaka hafiyyun 'anhaa qul innamaa 'ilmuhaa 'indal laahi wa. Artinya “Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." 6. Iman qada dan kadar Takdir Rukun Iman yang keenam dan yang terakhir adalah iman akan ketetapan qada dan takdir kadar Allah. Dalam penjelasan lain, qada adalah rencana dan kadar adalah perwujudan atau kenyataan. Adanya qada dan kadar dijelaskan dalam Al Quran surah Al Ahzab ayat 38 berikut مَّا كَانَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ ٱللَّهُ لَهُۥ ۖ سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۚ وَكَانَ أَمْرُ ٱللَّهِ قَدَرًا مَّقْدُورًا Mā kāna 'alan-nabiyyi min ḥarajin fīmā faraḍallāhu lah, sunnatallāhi fillażīna khalau ming qabl, wa kāna amrullāhi qadaram maqdụrā. Artinya "Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. Allah telah menetapkan yang demikian sebagai sunah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." Bagaimanakah cara beriman pada Kitab Allah? Mengerti dan menaati lima ayat utama Al-Quran soal Kitab Allah dapat membimbing kita kepada hidup kekal. Dua teman kyai saya mengatakan bahwa umat Islam wajib mengimani kitab-kitab Allah, yaitu Taurat, Zabur/Mazmur dan Injil. Mereka menambahkan, bukan saja mengimani, tetapi juga wajib mengetahui isinya. Al-Quran mengakui bahwa Allah telah mewahyukan Taurat, Zabur dan Injil. one. Al-Quran Taurat Dan Injil Adalah Petunjuk Dan Cahaya “Dan Kami . . . membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat . . . sedang di dalamnya [kitab Injil] ada petunjuk dan cahaya yang menerangi, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” Qs 546. 2. Al-Quran Injil Adalah Pedoman Bagi Pengikutnya “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” Qs five47. Pengikut Kristen perlu fokus pada ketaatan kepada Injil. 3. Al-Quran Taurat Adalah Petunjuk Dan Rahmat Bagi Manusia “Kemudian Kami telah memberikan Al-Kitab Taurat kepada Musa untuk . . . menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman bahwa mereka akan menemui Tuhan mereka” Qs vi154. 4. Al-Quran Kitab Taurat dan Injil Adalah Kebenaran Dari Tuhan “Maka jika kamu Muhammad berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. . .” Qs 1094. Ayat ini memberi kesan bahwa para Mukmin perlu minta pertolongan dari pengikut Isa untuk mengartikan Kitab Allah. Inilah cara beriman kepada kitab Allah yang ditujukan untuk para Mukmin. five. Al-Quran Taurat Adalah Petunjuk. Terimalah! “Dan sungguh telah kami anugerahkan Kitab Taurat kepada Musa, maka janganlah engkau Muhammad ragu-ragu menerimanya . . .” Qs 3223. Kitab Allah dan Keselamatan Manusia Tujuan Allah mewahyukan firman-Nya ialah supaya manusia percaya kepada Isa Al-Masih dan beroleh hidup kekal dalam Dia. “Ingatlah juga bahwa . . . mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus [Isa Al-Masih]” Injil, Surat 2 Timotius 315. Manusia berdosa tidak sanggup menaati semua perintah dan larangan Allah. Amal baik mereka tidaklah sempurna. Karena itulah Isa Al-Masih mengampuni dosa dan menjamin hidup kekal. Jadi lima ayat utama Al-Quran di atas mendorong para Muslim untuk menerima dan mempelajari Taurat dan Injil Allah. “. . . supaya . . . percaya, bahwa Yesuslah Mesias [Isa Al-Masih] . . . dan supaya . . . oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya ” Injil, Rasul Besar Yohanes xx31. [Staf Isa dan Islam – Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jelas isi kitab Allah, silakan mengunduh app untuk smartphone Anda dari atau Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Menurut ayat-ayat Al-Quran tentang hukum dan cara beriman pada kitab Allah di atas, bagaimanakah sikap kita seharusnya terhadap Taurat dan Injil? Jelaskan jawabanmu! Apakah Anda pernah membaca Kitab Taurat, Kitab Para Nabi dan Injil? Kalau tidak, mengapa? Kalau sudah, apa Kesannya? Mengapa, menurut pandangan Anda, nabi Islam dan Al-Quran memberi penghargaan begitu tinggi pada Kitab Allah, yaitu Taurat, Nabi-nabi dan Injil? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Petunjuk Allah Dalam Al-Quran, Taurat, Dan Injil Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni? Teman Muslim Al-Quran Berbeda Dari Kitab Taurat, Zabur, Dan Injil Al-Quran Mewajibkan Muslim Percaya Akan Kitab Taurat Penolakan Mukmin Akan Kitab Allah Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “ Isa, Islam dan Al-Fatihah .” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke 0812-8100-0718 Source Ketika saya berumur dua belas tahun, sempat terpikir untuk menjadi mualaf. Saya malu diejek teman-teman sebagai kafir serta kitab sucinya palsu. Pernyataan Muslim menolak Kitab Allah semakin sering saya dengar. Pernahkah umat Muslim bertanya “Bagaimana harusnya sikap terhadap kitab sebelum Al-Quran?” dalam hal ini, Taurat, Zabur dan Injil. Apa sebenarnya alasan Muslim menolak Kitab Allah? Adakah fakta lain yang dapat membuktikan Kitab Allah dapat dipercaya? Mari bersama-sama kita selidiki. Kitab Allah dan Al-Quran, Pewahyuan yang Berbeda Pertama-tama, kita perlu tahu bagaimana kedua kitab ini diwahyukan. Menurut Islam, Al-Quran telah tersimpan di langit/surga ketujuh. Lalu Allah mewahyukannya langsung kepada Nabi Islam secara berangsur-angsur. Dalam hal ini tidak ada elemen manusiawi yang hadir. Sehingga Mukmin mengklaim Al-Quran sebagai firman Allah yang murni. Kekristenan mengajarkan bahwa Tuhan menyatakan diri-Nya melalui ciptaan-Nya. Tuhan memilih para penulis yang melalui inspirasi Roh Kudus telah menuliskan firman-Nya. Mereka menulis dalam gaya bahasa mereka. Jadi, Kitab Allah adalah bukti pewahyuan diri Tuhan yang telah Ia inspirasikan. Mukmin Sikap Terhadap Kitab Sebelum Al-Quran? Bagaimana pandangan Al-Quran dan Muslim terhadap Kitab Allah sebelumnya? Adakah keduanya mempunyai pandangan yang sama? Mukmin mempercayai kitab sebelumnya, Taurat, Zabur, dan Injil berasal dari Allah! Demikian juga Al-Quran menuliskan, “dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara, menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya . . .” Qs 547. Kirimkan tanggapan Anda lewat email, jika Anda tidak setuju Injil berasal dari Allah. Namun Mukmin juga meyakini bahwa orang Yahudi dan Kristen telah memalsukan Kitab Allah. Sayangnya, Al-Quran memberi pandangan berbeda. “. . . . Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang menerangi, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa” Qs 546. Lantas, siapa yang Anda percayai? Kepercayaan Muslim pada umumnya, atau Al-Quran? Kirimkan pendapat Anda lewat email. Fakta Kitab Allah Tidak Pernah Dipalsukan Inilah beberapa fakta yang dapat membuktikan bahwa Kitab Allah tidak pernah dipalsukan dan umat beragama layak mengimaninya sebagai firman Allah. Pertama Nubutan tergenapi. Anda bisa menemukan banyak hal-hal yang terjadi dan telah diramalkan bahkan ratusan tahun sebelumnya. Kedua Para saksi mata. Peristiwa-peristiwa dalam Alkitab terjadi di hadapan umum. Seluruh Israel adalah saksinya. Ketiga Arkeologi. Sejumlah penemuan arkeologi mengkolaborasikan kredibilitas Alkitab, mengkonfirmasi kebenaran dan akurasi sejarah. Dan terakhir adalah konfirmasi dari para sejarawan tentang kisah-kisah yang tercatat dalam Alkitab. Isa Al-Masih Firman Allah Yang Hidup Pengikut Isa Al-Masih mempercayai Kitab Allah merupakan satu-satunya pesan yang jelas terhadap umat manusia mengenai pengampunan hukuman dosa dan kepastian keselamatan. Dalam hal ini, Allah telah menyatakan langsung diri-Nya melalui Kalimat-Nya, yaitu Isa Al-Masih. Ia datang ke dunia untuk membenarkan manusia berdosa dan menarik mereka kembali kepada-Nya. Isa berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” Injil, Rasul Besar Yohanes 146. [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.] Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Adakah fakta lain yang dapat saudara ajukan sebagai bukti mengapa Muslim menolak Kitab Allah? Bila ada, silakan dijelaskan! Menurut saudara, mengapa klaim Muslim tentang kepalsuan Alkitab bertentangan dengan ayat Al-Quran? Setelah membaca penjelasan pada artikel di atas, bagaimana seharusnya sikap terhadap kitab sebelum Al-Quran Taurat, Zabur dan Injil? Apakah Anda mengimaninya? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut Pandangan Penafsir Al-Quran Soal Bukti Alkitab Palsu 5 Ayat Utama Mendorong Para Mukmin Membaca Kitab Allah Apakah Ada Perubahan Dalam Injil? Logika Kristen dan Kitab Islam, “Alkitab Tidak Dirubah” Video Mana Yang Asli, Kitab Allah Atau Al-Quran? Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini “Bagaimana Sikap Muslim Benar Terhadap Kitab Sebelum Al-Quran?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke 0812-8100-0718 Jakarta - Percaya kepada hari akhir menjadi salah satu daripada rukun iman. Ini menjadi syarat sahnya iman seseorang. Orang yang mengingkari ataupun meraguinya, maka imannya tidak sah dan dia menjadi murtad. Hal ini dijelaskan oleh Abdul Hadi Awang dalam bukunya Beriman Kepada Hari pada halaman Kemenag, hari akhir disebut juga hari kiamat. Iman kepada hari akhir termasuk dalam rukun iman yang kelima. Seseorang yang tidak beriman kepada hari akhir, maka tidak akan melakukan amal saleh. Sebab, seseorang tidak akan melakukan amal saleh, kecuali ia mengharapkan kenikmatan di akhirat SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 136 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًاArab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanū āminụ billāhi wa rasụlihī wal-kitābillażī nazzala 'alā rasụlihī wal-kitābillażī anzala ming qabl, wa may yakfur billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulihī wal-yaumil-ākhiri fa qad ḍalla ḍalālam ba'īdāArtinya Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat mengimani hari akhir juga dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 177۞ لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَArab-Latin Laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb, wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika humul-muttaqụnArtinya "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."Seorang muslim harus percaya dan meyakini bahwa hari akhir akan datang sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hajj ayat 7 yang berbunyiوَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِArab-Latin Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụrArtinya "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." QS. Al-Hajj 7Mengimani hari akhir memiliki arti meyakini sepenuh hati bahwa hari akhir pasti akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah SWT. Maka dari itu, untuk menghadapi datangnya hari akhir, dibutuhkan keimanan dan amalan-amalan kebaikan yang Perilaku dan Penerapan Hikmah Beriman kepada Hari AkhirBeriman kepada hari akhir tidak hanya dibuktikan dengan sekedar lisan, tetapi setiap umat muslim juga perlu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perilaku seorang umat muslim yang mengimani hari akhir adalah sebagai berikut1. Orang yang mengimani hari akhir akan tercermin dari perbuatannya yang senantiasa memberikan kebaikan kepada orang Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan menyadari pentingnya kewajiban beribadah untuk mempersiapkan bekal kehidupan di Perilaku seseorang yang tercermin dari mengimani hari akhir adalah ia senantiasa berhati-hati dalam sikap dan tindakannya. Sebab, mereka akan yakin bahwa setiap amal dari perbuatannya akan mendapat balasan yang Mereka akan selalu menghindari larangan-larangan yang diberikan oleh Allah SWT dan mendekati diri kepada Mengisi waktu yang luang dengan hal-hal bermanfaat, misalnya membaca Al-Qur'an, berzikir, dan mendengarkan Dengan mempercayai adanya surga dan neraka, maka seorang muslim akan lebih termotivasi untuk lebih taat kepada Allah SWT. Dengan demikian, maka segala perbuatan akan selalu dilakukan secara hati-hati agar tidak melakukan perbuatan dosa karena takut terjerumus dalam neraka dan menginginkan masuk Senantiasa untuk berdoa kepada Allah SWT dan meminta pertolongan-Nya agar nikmat dalam beribadah dan mampu menghindari perbuatan maksiat yang menjerumuskan kepada Bersemangat dan ikhlas dalam mengerjakan amal saleh. Sebab, ketika seseorang sudah meninggal, maka akan ada kehidupan selanjutnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukan selama hidup di Seseorang yang mengimani hari akhir, maka akan memiliki upaya untuk berteman dengan orang saleh agar terpengaruh oleh kesalehannya yang memberikan pengaruh baik dalam Menyadari sakitnya dan mengerikannya siksa di akhirat, sehingga seorang muslim yang mengimani hari akhir akan memperbanyak taubat kepada Allah oleh Abdu Muhsin al-Muthairi dalam Buku Pintar Hari Akhir, menyebutkan kalangan ahli sunnah dan para ulama sepakat bahwa orang yang mendustakan hari akhir adalah kafir. Hal ini tercantum dalam surat Al-A'raf ayat 147وَٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَلِقَآءِ ٱلْءَاخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ ۚ هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَArab-Latin Wallażīna każżabụ bi`āyātinā wa liqā`il-ākhirati ḥabiṭat a'māluhum, hal yujzauna illā mā kānụ ya'malụnArtinya "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan." Hal yang dapat dilakukan sebagai bentukk beriman kepada kita injil adalah menyakini bahwa Allah menurunkan kitab injil kepada nabi isa dan menyakini bahwa semua isi kandungan yang terdapat dalam kitab injil merupakan wahyu dari Allah. Pembahasan Nabi isa merupakan nabi yang Allah turunkan sebelum nabi muhammad. Nabi isa meupakan anak dari maryam yang atas izin Allah nabi Isa lahir tampa seorang ayah. Nabi Isi memiliki beberapa mukjizat seperti dapat menghidupkan orang yang sudah mati. Nabi Isa menerima kitab injil dari Allah. Selaku orang yang beriman kepada nabi dan kitab-kitab Allah, kita juga wajib mengimani bahwa knabi isa mendapat kitab injil yang isinya merupakan firman dari Allah. Akan tetapi kita tidak boleh mengamalkan kitab injil yang sekarang beredar. Karean isi kitab injil yang asli sudah dirombak dan diubah oleh tangan manusia yang murtad. Pelajari lebih lanjutMateri tentang cara beriman kepada kitab selain kitab Al qur'an, di link tentang alasan orang tidak beriman jika belum meyakini kepada kitab sebelum Al qur'an, di link tentang jumlah suhuf yang allah turunkan kepada nabi idris, di link tentang tujuan Allah menurunkan kitab suci kepada rasul-rasulnya, di link tentang pengertian iman kepada kitab secara bahasa dan secara istilah, di link jawaban Kelas VIIIMata pelajaran AgamaBab Iman Kepada Kitab Allah SWTKode soal kunci iman kepad kitab, kitab, kitab injil, cara beriman

mengimani kitab allah tidaklah hanya membenarkan dalam hati tetapi harus